Dalam struktur kekuatan Angkatan Laut Indonesia, terdapat berbagai kecabangan TNI AL yang memiliki peran khusus dalam mendukung operasional TNI AL.
Dikenal sebagai tulang punggung yang menggerakkan berbagai fungsi dan tugas di laut, kecabangan TNI AL ini dipastikan dapat menjalankan perannya dengan efektif dan efisien.
Dari Korps Pelaut yang menangani aspek navigasi hingga Korps Polisi Militer yang menjaga disiplin dan tata tertib, setiap kecabangan memiliki peran yang tak tergantikan.
Mari kita telusuri lebih dalam mengenai daftar kecabangan TNI AL yang memperkuat kedaulatan maritim Indonesia.
Daftar Kecabangan TNI AL
1. Korps Pelaut “Laut (P)”
Untuk menjadi bagian dari Korps Pelaut di TNI Angkatan Laut, seorang prajurit harus memenuhi empat persyaratan khusus.
- Harus memiliki kemampuan dasar sebagai Perwira Korps Pelaut yang sesuai dengan tugas-tugas yang akan mereka jalankan di lapangan.
- Harus bisa menjalankan tugas sebagai Perwira Jaga Laut, termasuk pelayaran datar dan pelayaran astronomi, terutama saat bertugas di atas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) tipe Korvet kelas Sigma.
- Memahami tugas-tugas sebagai Perwira di berbagai divisi seperti Navigasi, Komunikasi, Senjata Atas Air, Senjata Bawah Air, dan Pusat Informasi Tempur, khususnya saat berdinas di KRI tipe Korvet kelas Sigma.
- Memiliki kemampuan dalam ilmu pertahanan terutama yang berkaitan dengan bidang nautika, teknik kesenjataan laut, manajemen, kepemimpinan, hukum, dan komunikasi sosial untuk pengembangan karier mereka sebagai pemimpin di masa depan.
Bagi mereka yang ingin memilih jalur karier di Korps Pelaut kecabangan TNI AL, baik sebagai perwira, bintara, maupun tamtama, ada beberapa jurusan yang tersedia:
- Navigasi (NAV)
- Bahari (BAH)
- Senjata Atas Air (SAA)
- Senjata Bawah Air (SBA)
- Komunikasi (KOM)
- Rudal (RDL)
- Meriam (MER)
- Amunisi (AMO)
- Ranjau dan Demolisi (RJD)
- Torpedo Roket dan Bom Laut (TRB)
- Isyarat (ISY)
- Telegrafis (TLG)
- Senjata (SNB)
2. Korps Teknik “Laut (T)”
Untuk menjadi bagian dari Korps Teknik di kecabangan TNI AL, seseorang harus memenuhi lima kualifikasi khusus.
- Memiliki kemampuan dasar sebagai seorang perwira, sesuai dengan peran mereka dalam tugas-tugas Korps Teknik.
- Memiliki pengetahuan dasar dalam profesi Perwira Korps Teknik, terutama dalam hal administrasi logistik.
- Harus bisa menjalankan tugas sebagai Asisten Kepala Divisi Mesin di atas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) tipe Korvet kelas Sigma.
- Mampu melakukan tugas sebagai pelaksana perbaikan dan penyelamatan kapal di lapangan.
- Memiliki potensi dalam ilmu pertahanan, khususnya yang berkaitan dengan teknik mesin kapal perang, untuk mengembangkan karier mereka sebagai pemimpin di masa depan.
Bagi mereka yang tertarik memilih jalur karier di Korps Teknik, baik sebagai perwira, bintara, atau tamtama, terdapat beberapa jurusan yang tersedia:
- Mesin (MES)
- Mesin Diesel (MDL)
- Listrik (LIS)
- Mesin Pesawat Udara (MPU)
- Listrik Pesawat Udara (LPU)
- Teknik Bangunan (THB)
- Teknik Konstruksi Umum (TKU)
- Teknik Angkutan (ANG)
3. Korps Elektronika “Laut (E)”
Korps Elektronika “Laut (E)” merupakan salah satu dari dua korps lainnya, dengan spesifikasi yang lebih sederhana, hanya memerlukan tiga kualifikasi khusus.
- Memiliki dasar pengetahuan sebagai Perwira Korps Elektronika yang sesuai dengan bidang tugas dalam korps dan mendukung administrasi, logistik, dan personel.
- Harus mampu menjalankan tugas profesi korps di lapangan, baik sebagai Asisten Perwira Divisi Elektronika Kesenjataan maupun sebagai Asisten Perwira Divisi Elektronika, Navigasi, dan Komunikasi di atas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) tipe Korvet kelas Sigma, serta dalam perencanaan Sistem Pemeliharaan Terencana.
- Memiliki potensi dan pengetahuan dalam ilmu pertahanan terutama yang berkaitan dengan senjata dan elektronika, guna mengembangkan karier mereka sebagai pemimpin di masa mendatang.
Bagi yang tertarik dengan karier di Korps Elektronika, baik sebagai perwira, bintara, atau tamtama, berikut adalah beberapa jurusan yang tersedia:
- Elektronika Deteksi (EDE)
- Elektronika Komunikasi (EKO)
- Elektronika Kendali (EKL)
- Elektronika Senjata dan Amunisi (ESA)
- Elektronika Teknik Komputer (ETK)
- Elektronika Senjata (ETA)
4. Korps Suplai “Laut (S)”
Korps Suplai “Laut (S)” pada kecabangan TNI AL menetapkan enam kualifikasi khusus yang harus dipenuhi oleh anggotanya.
Pertama, mereka harus memiliki pengetahuan dasar sebagai Perwira Korps Suplai yang sesuai dengan bidang tugas Korps Suplai.
Kedua, mereka harus dapat mengelola dan mengurus administrasi keuangan serta menyusun laporan pertanggungjawaban secara efisien.
Ketiga, mereka harus mampu mengurus dan mengelola persediaan material dan personel sesuai dengan prosedur pembekalan di kapal dan di darat.
Keempat, mereka harus dapat melaksanakan tugas administratif umum seperti surat-menyurat dan administrasi perkantoran sesuai dengan standar yang berlaku di lingkungan TNI.
Kelima, mereka harus memahami dan dapat menjalankan tugas sebagai Asisten Kepala Departemen Logistik di atas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) tipe Korvet kelas Sigma.
Keenam, mereka harus memiliki pengetahuan dalam bidang perbekalan sistem senjata untuk pengembangan karier sebagai pemimpin di masa depan.
Dalam lingkungan TNI Angkatan Laut, Dinas Keuangan Angkatan Laut (Diskual) bertanggung jawab sebagai pembina Korps Suplai, yang dimana:
- Mereka memastikan bahwa setiap Perwira Korps Suplai memiliki pemahaman mendalam tentang tugas seorang Kepala Departemen Logistik di atas KRI
- Memiliki disiplin ilmu Ekonomi yang kuat.
- Ada juga jalur karier bagi bintara dan tamtama dalam Korps Suplai.
Korps Administrasi adalah nama awal dari apa yang kemudian menjadi dikenal sebagai Korps Suplai.
Pada tahun 1960, muncul gagasan untuk mengubah namanya menjadi Korps Suplai dalam lingkungan TNI Angkatan Laut.
Korps Suplai memiliki moto “Jala Yoda Pawitra Murba,” yang berarti bahwa menjadi bermoral, jujur, dan profesional adalah kunci utama.
Korps Suplai didirikan pada tanggal 1 September 1948. Pada awalnya, profesi dasar Korps Suplai hanya terbagi menjadi tiga kejuruan utama, yaitu Pembekalan, Keuangan, dan Administrasi Umum.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, saat ini Korps Suplai telah menempati berbagai macam profesi lainnya.
Seperti Intelijen, Penerbangan, Personel, Hidro-oseanografi, Infolahta, Hukum, Psikologi, Surveyor/Kelaikan, Penelitian, Penerangan, Pendidikan, Faslan, dan banyak lagi.
Dalam rumpun Korps Suplai Kecabangan TNI AL, terdapat kejuruan yang meliputi:
- Keuangan (KEU)
- Tata Usaha (TTU)
- Tata Graha (TTG)
- Perbekalan (BEK)
5. Korps Marinir “(MAR)”
Untuk bergabung dengan Korps Marinir (MAR) di kecabangan TNI AL, seorang prajurit harus memenuhi enam kualifikasi khusus yang ditetapkan.
Pertama, mereka harus mampu menjalankan tugas sebagai Komandan Peleton Infanteri.
Kedua, mereka harus memiliki kemampuan menembak dengan senapan laras panjang dan pistol.
Ketiga, mereka harus memiliki kualifikasi terjun parasut dasar dan dasar komando.
Keempat, mereka harus memahami tugas-tugas lapangan sebagai Komandan Kompi.
Kelima, mereka harus memiliki pengetahuan yang terkait dengan perkembangan teknologi persenjataan dan dukungan infanteri.
Keenam, mereka harus memiliki pengetahuan dalam ilmu pertahanan di bidang peperangan darat untuk pengembangan karier sebagai pemimpin di masa depan.
Bagi mereka yang tertarik dengan jalur karir dalam Korps Marinir, baik sebagai perwira, bintara, atau tamtama, berikut adalah beberapa jurusan yang tersedia:
- Intai Amfibi (IAM)
- Infanteri (INF)
- Artileri (ART)
- Kavaleri (KAV)
- Zeni (ZNI)
- Komunikasi (KOM)
- Angkutan, Perbekalan dan Peralatan (ABP)
6. Korps Kesehatan “Laut (K)”
Korps Kesehatan merupakan salah satu kecabangan TNI AL yang bertanggung jawab atas dukungan kesehatan bagi prajurit TNI Angkatan Laut.
Korps Kesehatan dikembangkan dan dipimpin oleh Dinas Kesehatan Angkatan Laut (Diskesal). Selain menjalankan tugas pokoknya dalam menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan pembinaan kesehatan di lingkungan TNI AL.
Rumpun Korps Kesehatan pada kecabangan TNI AL terdiri dari kejuruan yang mencakup:
- Asisten Para Medis (APM)
- Rawat Umum (RUM)
- Rawat Kesehatan Gigi (RKG)
- Farmasi (FAR)
- Penunjang Kesehatan (PNK)
- Asisten Perawat Kesehatan (APK)
- Asisten Dokter Gigi (ADG)
- Asisten Tenaga Kefarmasian (ATF)
7. Korps Khusus “Laut (KH)”
Korps Khusus adalah salah satu kecabangan TNI Angkatan Laut.
Korps Khusus dikelola dan dikembangkan di bawah pengawasan Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Laut (Dislitbangal), yang menjadi pusat pengembangan bagi Korps Khusus Non Hukum.
Dislitbangal berperan sebagai rumah besar bagi anggota Korps Khusus, memberikan pembinaan karier serta pengembangan potensi personelnya.
Rumpun Korps Khusus TNI Angkatan Laut mencakup kejuruan bagi perwira, bintara, dan tamtama.
- Jasmani (JAS)
- Musik (MUS)
- Pengolahan Data Komputer (PDK)
- Psikologi (PSI)
8. Korps Hukum “Laut (H)”
Korps Hukum merupakan salah satu Kecabangan TNI AL yang berada di bawah pengawasan Dinas Hukum TNI AL (Diskumal).
Sebelumnya, Korps Hukum berada di bawah Korps Khusus.
Sebagai salah satu dari delapan kecabangan yang ada di TNI AL, keberadaan Korps Hukum bertujuan untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas TNI AL.
Korps Hukum memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pembinaan hukum guna mendukung fungsi operasional di lingkungan TNI AL.
Fungsi tersebut mencakup berbagai bidang, seperti Hukum Laut, Hukum Internasional, Hukum Humaniter dan HAM, penegakan Peraturan Perundang-Undangan, pemberian Bantuan Hukum, serta analisis Perjanjian dan Kerjasama.
9. Korps Polisi Militer “Laut (PM)”
Korps Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) memiliki peran penting dalam menyelenggarakan bantuan administrasi kepada satuan-satuan di TNI AL.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pembinaan melalui penyelenggaraan fungsi-fungsi Polisi Militer.
POMAL bertanggung jawab dalam menyelenggarakan penegakan hukum, disiplin, dan tata tertib di lingkungan TNI AL.
Dengan demikian, mereka memainkan peran kunci dalam menjaga ketertiban dan keamanan serta memastikan pelaksanaan tugas-tugas TNI AL berjalan dengan lancar dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Penutup
Dalam era yang serba dinamis, keberadaan berbagai kecabangan TNI AL merupakan pilar utama yang memastikan kelancaran operasional di lautan yang luas.
Setiap kecabangan TNI AL, dari Korps Pelaut yang menguasai navigasi hingga Korps Polisi Militer yang menjaga ketertiban, memainkan peran yang tak tergantikan dalam memperkuat kedaulatan maritim Indonesia.
Sebagai tulang punggung yang menggerakkan berbagai fungsi dan tugas di laut, mereka menunjukkan komitmen untuk menjalankan tugas-tugas mereka dengan efektif dan efisien.
Dengan begitu, daftar kecabangan TNI AL tidak hanya mencerminkan keragaman peran, tetapi juga kesatuan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan di perairan Indonesia.