Sekdin Ikatan Dinas VS Non Ikatan Dinas – Memilih jalur pendidikan setelah lulus SMA/sederajat adalah keputusan besar. Di antara berbagai pilihan seperti Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Swasta (PTS), Sekolah Kedinasan (Sekdin) kerap menjadi primadona karena menawarkan berbagai keunggulan, mulai dari biaya pendidikan gratis hingga jaminan karir sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Namun, di kalangan calon pendaftar, seringkali muncul kebingungan mengenai istilah “Sekolah Kedinasan” dan “Ikatan Dinas”. Banyak yang menganggap keduanya sama, padahal terdapat perbedaan mendasar yang sangat penting untuk dipahami sebelum menentukan pilihan.
Apakah semua lulusan Sekolah Kedinasan otomatis menjadi CPNS? Jawabannya terletak pada status ikatan dinas sekolah tersebut.
Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan sekolah kedinasan ikatan dinas dan non ikatan dinas, menjelaskan pengertian masing-masing, memberikan contoh, serta dampaknya pada masa depan karir lulusannya.
Mengetahu Apa itu Sekolah Kedinasan dan Ikatan Dinas

Pertama, mari luruskan pemahaman dasar. Sekolah Kedinasan (Sekdin) atau Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) adalah institusi pendidikan tinggi yang dikelola atau berada di bawah naungan kementerian, lembaga pemerintah, atau badan pemerintahan tertentu. Contohnya, IPDN di bawah Kemendagri, PKN STAN di bawah Kemenkeu, atau STMKG di bawah BMKG.
Sementara itu, “Ikatan Dinas” bukanlah nama sekolah, melainkan status dari sekolah kedinasan tersebut. Status inilah yang menentukan bagaimana nasib lulusannya setelah menyelesaikan pendidikan. Secara garis besar, Sekolah Kedinasan terbagi menjadi dua jenis berdasarkan statusnya:
- Sekolah Kedinasan Ikatan Dinas (Sekolah dinas dengan Ikatan Dinas)
- Sekolah Kedinasan Non Ikatan Dinas (Sekdin Non Ikatan Dinas)
Sekolah dinas dengan Ikatan Dinas: Kuliah Gratis, Lulus Jadi ASN
Inilah jenis sekolah kedinasan yang paling banyak dicari dan diminati. Sekolah Kedinasan ikatan dinas adalah institusi yang memiliki perjanjian atau ikatan dengan pemerintah (kementerian/lembaga penaungnya) bahwa lulusannya akan diangkat menjadi ASN (umumnya CPNS) setelah menyelesaikan pendidikan.
Ciri utama dari sekolah kedinasan dengan ikatan dinas adalah:
- Jaminan Pengangkatan ASN: Lulusannya dipersiapkan dan hampir pasti akan diangkat menjadi CPNS di lingkungan kementerian/lembaga yang menaunginya atau instansi pemerintah lain sesuai formasi.
- Biaya Pendidikan Gratis/Ditanggung: Sebagian besar atau seluruh biaya pendidikan selama masa studi ditanggung oleh negara/instansi penaung. Mahasiswa seringkali hanya perlu fokus belajar.
- Wajib Mengabdi: Sebagai gantinya, lulusan wajib menjalani masa ikatan dinas (mengabdi) di instansi penempatan selama periode waktu tertentu (misalnya 7, 10, atau 16 tahun seperti contoh di STIN dan Poltek SSN).
Memilih sekolah kedinasan dengan ikatan dinas berarti memilih jalur karir yang relatif lebih pasti sebagai abdi negara.
Daftar Sekdin Ikatan Dinas
Berikut beberapa contoh institusi yang umumnya masuk kategori daftar sekdin ikatan dinas (berdasarkan praktik pengangkatan lulusannya menjadi ASN dan informasi umum, selalu cek pengumuman resmi terbaru):
- Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) – Kemendagri
- Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) – Kemenkeu (Meskipun mekanismenya terkadang berbeda, lulusannya umumnya ditempatkan di Kemenkeu)
- Politeknik Statistika STIS (Polstat STIS) – BPS
- Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) – BIN
- Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) – BSSN
- Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) – BMKG
- Politeknik Pengayoman Indonesia (Poltekpin – gabungan Poltekim & Poltekip) – Kemenkumham
- Sekolah Kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) – seperti PTDI STTD, PPI Madiun, STIP, PIP, Poltekbang, dll.
- Akademi Militer (Akmil) & Akademi Kepolisian (Akpol) – TNI/Polri (Meskipun sistemnya sedikit berbeda, lulusannya menjadi perwira TNI/Polri)
Sekdin Non Ikatan Dinas: Fokus Pendidikan, Karir Fleksibel

Berbeda dengan saudaranya, Sekolah Kedinasan non ikatan dinas adalah institusi pendidikan di bawah kementerian/lembaga, namun tidak memiliki ikatan perjanjian untuk mengangkat lulusannya secara otomatis menjadi ASN.
Ciri utama dari sekdin non ikatan dinas adalah:
- Tidak Ada Jaminan Pengangkatan ASN: Lulusannya akan mendapatkan ijazah (setara D3, D4, dll) seperti lulusan PTN/PTS. Jika ingin menjadi ASN, mereka harus mengikuti seleksi umum CPNS atau PPPK dan bersaing dengan pelamar lainnya.
- Umumnya Berbayar: Biaya pendidikan biasanya ditanggung oleh mahasiswa sendiri, meskipun bisa jadi ada program beasiswa tertentu.
Memilih sekdin non ikatan dinas memberikan fleksibilitas karir yang lebih luas setelah lulus (bisa ke swasta, BUMN, atau tetap mencoba jalur ASN), namun tanpa jaminan pengangkatan langsung.
Contoh Sekolah Kedinasan Non Ikatan Dinas
Beberapa contoh institusi yang masuk kategori ini antara lain:
- Sekolah Tinggi Multi Media MMTC (STMM MMTC) – Kominfo
- Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) – Kementerian ATR/BPN
- Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas) – Kementerian ESDM
- Politeknik Kesehatan (Poltekkes) – Kemenkes (tersebar di berbagai daerah)
- Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir – dulu STTN) – BRIN
- Politeknik Pariwisata (Poltekpar) – Kemenparekraf (tersebar di berbagai lokasi)
Perbedaan Sekdin Ikatan Dinas dan Non Ikatan Dinas
Jadi, perbedaan sekdin ikatan dinas dan non ikatan dinas yang paling mendasar terletak pada status kelulusan dan biaya pendidikan.
Sekolah Kedinasan ikatan dinas menawarkan kuliah gratis/bersubsidi dengan jaminan menjadi ASN, namun mewajibkan pengabdian.
Sementara Sekolah Kedinasan non ikatan dinas memberikan ijazah formal tanpa jaminan ASN, umumnya berbayar, dan lulusannya bebas memilih jalur karir.
Memahami perbedaan sekdin ikatan dinas dan non ikatan dinas ini sangat krusial agar calon pendaftar tidak salah memilih jalur yang sesuai dengan ekspektasi dan tujuan karir masa depan mereka.
Persiapan Menuju Sekolah Kedinasan Impian

Baik memilih sekdin ikatan dinas maupun sekdin non ikatan dinas, persaingan untuk masuk tetaplah ketat. Tahapan seleksi, terutama Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang menggunakan sistem CAT BKN, menjadi tantangan awal yang harus ditaklukkan. Penguasaan materi TWK, TIU, dan TKP sangat menentukan kelulusan.
Untuk membantu Anda mempersiapkan diri secara optimal, ASN Institute hadir dengan platform Try Out Kedinasan Online yang terpercaya.
Berlatihlah dengan ribuan soal prediksi yang sesuai standar terbaru, analisis hasil try out untuk mengetahui kelemahan, dan tingkatkan kepercayaan diri Anda menghadapi SKD Kedinasan bersama ASN Institute!
Penutup
Memilih antara Sekolah Kedinasan ikatan dinas dan Sekolah Kedinasan non ikatan dinas adalah keputusan strategis yang akan mempengaruhi jalur karir Anda.
Pahami betul perbedaan sekdin ikatan dinas dan non ikatan dinas, pertimbangkan kelebihan dan kekurangannya, serta sesuaikan dengan minat dan tujuan Anda.
Selalu pastikan untuk merujuk pada informasi resmi dari masing-masing sekolah kedinasan saat pendaftaran dibuka, karena detail persyaratan dan status ikatan dinas dapat berubah.
Dengan pemahaman yang benar dan persiapan yang matang, Anda akan lebih siap meraih impian menempuh pendidikan di sekolah kedinasan pilihan Anda, baik yang berstatus sekdin ikatan dinas maupun non ikatan dinas.
Sumber Refrensi:
https://www.inews.id/news/nasional/perbedaan-sekolah-kedinasan-dan-ikatan-dinas-mana-yang-lebih-menjanjikan
https://kabar24.bisnis.com/read/20240515/79/1765607/perbedaan-sekolah-kedinasan-dengan-ikatan-dinas-dan-non-ikatan-dinas