SKB merupakan tahapan penting dalam seleksi CPNS untuk menilai kompetensi dan kecocokan kandidat terhadap bidang kerja yang dilamar.
Tahapan seleksi SKB CPNS, terdapat dua metode ujian dalam proses Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yaitu SKB CAT (Computer Assisted Test) dan SKB Non CAT.
Masing-masing metode SKB memiliki keunikan dan prosedur tersendiri, di mana SKB Non CAT kerap digunakan untuk instansi yang menginginkan penilaian lebih menyeluruh secara non-teknis atau praktis.
Perbedaan utama antara SKB Non CAT dan CAT adalah pada penggunaan teknologi dalam pelaksanaan tes. SKB CAT menggunakan komputer sebagai media ujian yang lebih objektif dan terstandarisasi.
Sementara itu, SKB Non CAT memiliki variasi tes lain yang lebih praktis, seperti wawancara, tes fisik, atau tes keterampilan tertentu yang relevan dengan posisi pekerjaan.
Berikut penjelasan lengkap perbedaan, serta contoh penerapannya di beberapa instansi yuk kita simak.
Perbedaan SKB Non CAT dan SKB CAT
SKB CAT dan SKB Non CAT berbeda dalam mekanisme pelaksanaan dan tujuan tes yang ingin dicapai. Agar lebih mengetahui teknis dalam penerapannya Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kedua jenis seleksi ini.
Apa Itu SKB non CAT
Merupakan tahapan tes lanjutan dalam seleksi CPNS yang tidak menggunakan komputer sebagai alat bantu tes. SKB ini biasanya dilakukan melalui metode lain seperti wawancara, tes kesehatan, tes keterampilan, atau ujian fisik yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap instansi.
Contoh SKB Non CAT banyak ditemukan di instansi yang memerlukan evaluasi keterampilan fisik, seperti kejaksaan dan kementerian yang memerlukan tes keterampilan khusus.
Penggunaan metode ini memberikan keleluasaan bagi instansi untuk mengevaluasi kandidat secara lebih mendalam sesuai kompetensi yang diinginkan.
Meskipun memakan waktu lebih lama, SKB Non CAT dapat mencakup aspek yang tidak bisa diukur dengan CAT, seperti kemampuan komunikasi dan keterampilan praktis seperti interpersonal skill, kemampuan public speaking, hobi dari masing-masing peserta.
Apa Itu SKB CAT?
SKB CAT, atau Computer Assisted Test, adalah metode seleksi yang menggunakan komputer untuk menyajikan soal dan merekam jawaban kandidat secara otomatis.
Dengan sistem CAT, hasil tes dapat lebih cepat diketahui karena proses koreksi dilakukan oleh sistem komputer. SKB CAT memiliki tingkat objektivitas yang lebih tinggi karena mengurangi potensi bias dalam penilaian.
Metode CAT biasanya digunakan untuk posisi yang membutuhkan kemampuan analisis dan pengetahuan teoretis yang dapat dinilai secara tertulis.
Sistem CAT juga memastikan efisiensi dalam proses seleksi, baik dalam pelaksanaan maupun evaluasi, karena mampu menyeleksi kandidat dalam jumlah besar secara cepat dan akurat.
Contoh SKB Non CAT di Beberapa Instansi
Beberapa instansi yang melaksanakan seleksi CPNS menggunakan SKB Non CAT mencakup Kejaksaan, Kementerian Agama (Kemenag), dan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Setiap instansi memiliki jenis ujian dan tahapan ujian Non CAT yang berbeda tergantung pada persyaratan posisi yang dilamar. Berikut adalah contoh dari setiap instansi tersebut.
Apa Saja SKB Non CAT Kejaksaan?
Kejaksaan sering kali mengadakan SKB Non CAT dalam bentuk tes keterampilan khusus, wawancara, dan tes kesehatan.
Untuk posisi-posisi yang memerlukan ketangkasan fisik dan kesiapan mental, seperti jaksa dan staf lapangan, tes ini penting untuk mengevaluasi kemampuan kandidat dalam situasi nyata. berikut tahapan nya:
- Tes Fisik: Tes kebugaran untuk menilai kemampuan fisik kandidat.
- Wawancara Kompetensi: Menilai pemahaman kandidat tentang hukum dan kemampuan komunikasi.
- Tes Kesehatan: Pemeriksaan kesehatan menyeluruh guna memastikan kandidat siap menjalankan tugas-tugas kejaksaan.
Dengan adanya tes-tes ini, Kejaksaan dapat menilai kandidat yang tidak hanya memiliki pengetahuan hukum, tetapi juga kemampuan fisik dan mental yang memadai.
Apa Saja SKB Non CAT Kemenag?
Kementerian Agama, SKB Non CAT sering kali mencakup tes yang menilai pemahaman agama dan kemampuan pengajaran, terutama bagi posisi yang memerlukan kompetensi di bidang agama. Pada tahapan tes di Kemenag biasanya meliputi:
- Wawancara Keagamaan: Evaluasi kemampuan kandidat dalam menjelaskan dan mempraktikkan ajaran agama.
- Tes Keterampilan Khusus: Untuk posisi seperti penyuluh agama, kandidat diuji dalam hal keterampilan mengajar dan memberikan ceramah.
- Tes Tulis Materi Keagamaan: Penilaian tertulis terkait pemahaman agama yang mendalam sesuai kebutuhan Kemenag.
Dengan demikian, SKB Non CAT di Kemenag sangat membantu dalam memilih kandidat yang memiliki kemampuan sesuai bidang yang dibutuhkan oleh Kemenag.
Apa Saja SKB Non CAT Kemenkumham?
Kementerian Hukum dan HAM mencakup beberapa tes khusus yang menilai kompetensi hukum serta kemampuan fisik dan kesehatan kandidat.
Untuk posisi di bidang keamanan, seperti petugas Lapas (Lembaga Pemasyarakatan), SKB Non CAT dilakukan dengan metode yang relevan, antara lain:
- Tes Fisik: Uji kemampuan fisik seperti lari dan daya tahan tubuh.
- Tes Psikologi: Untuk mengukur ketahanan mental kandidat dalam menghadapi situasi kerja yang berat.
- Wawancara Kecakapan Hukum: Menilai pemahaman kandidat mengenai hukum serta kemampuan berpikir kritis dan cepat.
Kemenkumham memastikan bahwa kandidat memiliki keterampilan dan mental yang sesuai untuk bekerja di lingkungan yang memerlukan kesiapan fisik serta kemampuan hukum.
Penutup
SKB Non CAT dan SKB CAT punya peran penting dalam seleksi CPNS, masing-masing dengan fokus yang berbeda sesuai kebutuhan instansi.
SKB Non CAT memungkinkan penilaian lebih praktis dan mendalam, terutama buat posisi yang butuh kemampuan fisik atau keterampilan khusus.
Kalau kamu lagi persiapan tes CPNS dan mau menguasai materi SKB secara maksimal, yuk gabung bimbel CPNS di ASN Institute.
Kamu bisa belajar langsung sama mentor yang berpengalaman dan ngerti banget tentang seluk-beluk tes CPNS. So, nggak ada lagi kata ketinggalan, siapin diri bareng ASN Institute dan raih peluang jadi ASN!
